4 Hal Untuk Dihindari Dalam Mengatur Pengeluaran

December 09, 2019

Mutiara

“Save your money today and it will save you tomorrow.”

Ada pepatah yang berkata demikian. Uang yang kamu simpan hari ini akan menyelamatkanmu di hari esok. 

Terdengar mudah kan? Hanya dalam 2 langkah yang simpel: 1) Simpan uangmu di suatu tempat, seperti rekening bank, 2) Ulangi langkah pertama.

Meskipun terdengar simpel dalam teori, menabung secara efektif sebenarnya adalah momen yang susah. Apalagi kalau kamu memiliki banyak hal untuk dibayar, seperti tagihan, hiburan, traveling, dll. 

Dalam artikel ini, Easyuni akan berbagi mengenai hal-hal yang perlu dihindari saat menabung dan bagaimana cara menghindarinya.

1. Tidak memiliki tujuan dan rencana

memiliki financial goals

Salah satu kesalahan yang paling umum dalam menabung adalah melakukannya tanpa adanya tujuan dan rencana. Adalah satu hal untuk mengetahui bahwa kamu perlu menabung. Namun, mengetahui apa tujuan menabung mu adalah hal lain.

Tujuanmu adalah destinasinya, sementara itu rencana akan membantu kamu untuk mencapainya. 

Sebagai contoh, kamu mau membeli mobil dengan harga Rp. 100 juta dalam 10 tahun. Semua orang tahu kalau harga segitu tidaklah murah, tapi tunggu dulu. Tanpa menghitung jumlah inflasi, kamu perlu menabung sekitar Rp 10 juta per tahun atau Rp. 830ribuan per bulan. 

Untuk melihatnya secara simpel, tujuannya adalah mendapatkan mobil, mendapatkannya dengan cara menabung Rp. 830 ribu per bulan adalah rencanamu. By the way, ini hanyalah rupa sebagai ilustrasi saja - karena toh kamu akan menggunakan skema cicilan/ pinjaman saat membeli mobil. 

Tanpa tujuan untuk diarahkan ke usahamu, kamu pada akhirnya akan bertanya pada diri sendiri alasan kamu menabung pada awalnya. Tanpa motivasi itu, kamu pada akhirnya akan menyia-nyiakan uang yang kamu tabung.

Menabung dengan tujuan pensiun adalah tujuan yang bagus, demikian juga menabung untuk pembelian barang atau sesuatu yang ingin kamu miliki. Hal yang penting adalah memiliki tujuan untuk kamu capai dan rencana untuk menuju kesana.

Kalau kata Nietzche sih, “dia yang memiliki alasan untuk hidup dapat menanggung hampir bagaimana pun caranya.”

2. Tidak memiliki kedisiplinan dalam menabung

kebiasaan menabung

Setelah kamu memiliki tujuan atau goal yang bisa kamu tujui, saatnya untuk mengambil tindakan dalam mencapainya sekarang. Kalau kamu tidak memiliki kedisiplinan untuk memulai saja, kamu nggak akan pergi kemana-mana dengan rencana yang sudah kamu rancang itu.

Ditambah lagi, kalau kamu tidak memiliki disiplin untuk menabung secara rutin setelah menabung, akan menjadi semakin sulit untuk mempertahankannya untuk periode waktu yang lama ke depannya.

Jadikan menabung secara rutin sebagai kebiasaan. Kebiasaan atau habit bisa berupa hal yang kuat - pertama kita membuat kebiasaan. Lama lama, kebiasaanlah yang membuat kita.

3. Tidak melakukan tracking pengeluaran berkala

track pengeluaran uang

Dalam sisi yang sama, tapi sama pentingnya. Untuk memiliki uang yang cukup buat ditabung setiap bulan, kamu perlu menyadari pengeluaranmu. Bayangin kalau pengeluaran kamu nggak bisa dikontrol, kamu nggak bisa memiliki uang yang cukup pada akhirnya bahkan untuk ditabung.

Ada beberapa aplikasi yang tersedia untuk membantu kamu dalam tracking pengeluaranmu supaya kamu bisa memiliki jumlah yang cukup untuk ditabung. Easyuni rekomen aplikasi Seedly - sudah eksis sejak dulu, ada juga komunitas online yang bisa mensupport kamu dalam perjalanan menghemat di situs mereka. 

4. Keinginan untuk belanja begitu melihat tumpukkan uang

maunya belanja

Setelah beberapa lama, kamu akan melihat tumpukkan uang dalam rekening tabunganmu nih. Tentu saja kamu akan merasa senang. Kamu akan merasa bahwa sah-sah saja untuk mengeluarkan jumlah sedikit untuk pengeluaran (yang biasanya sih nggak begitu penting-penting amat). 

Well, nggak ada salahnya sih membolehkan diri sendiri belanja sekali-sekali. Tapi, fleksibilitas untuk jumlah sedikit juga akan berarti memberi fleksibilitas untuk jumlah yang besar. Nantinya, kamu akan menemukan kamu kembali ke posisi awal!

Ada dua jalan yang bisa kamu ambil dalam menabung, secara umumnya. Pertama, kamu selesaikan dulu semua pengeluaranmu dan simpan sisanya. Kedua, kamu simpan uangmu dulu baru kamu gunakan uang yang ada. Yang pertama membolehkan kamu untuk menyelesaikan semua urusan pengeluaranmu dulu, sementara yang terakhir mengatur kamu untuk mencapai tujuan tabunganmu dulu. 

Untuk menghindari kemungkinan kembali ke posisi awal, bagaimanapun juga cara kamu menabung, pastikan kamu sudah membagikan uangmu ke celengan yang berbeda. Bukan melalui 2 celengan saja, pengeluaran dan tabungan, kamu juga bisa membaginya berdasarkan kategori tabungan: traveling, investasi, dll. 

Kalau kamu memang gak mahir dalam menyimpan uang, mungkin ini saatnya kamu bisa mempertimbangkan savings plan. 

5. Melupakan adanya inflasi

menghitung inflasi saat menabung

Last but not least, banyak yang melupakan eksistensi inflasi dalam proses menabung uang. Bahkan faktanya, ini adalah salah satu kesalahan yang paling fatal dalam menabung. Dalam posisi baiknya, kalau tingkat bunga dari rekening tabunganmu sama dengan tingkat inflasi sih kamu hanya akan menyimpan dan tidak memperbanyak uangmu.

Di sisi lain, kalau kamu memilih rekening tabungan dengan bunga yang rendah, nilai asli yang dimiliki uangmu akan berkurang pada sekian waktu. Bayangkan menabung yang pada akhirnya akan memiliki pengurangan nilai karena adanya inflasi dan perbedaan bunga bank.

Untuk menghindari ini, kamu perlu menyimpan uang lebih untuk menyesuaikan dengan yang ada. Alternatifnya adalah kamu tidak memiliki pilihan lain tapi menginvestasikan sebagian dari uangmu supaya ada pertumbuhan dari uang yang disimpan.

Kickstart your education in Malaysia

We'll help you find and apply for your dream university

Advertisement
Advertisement

This website uses cookies to ensure you get the best experience. By using this site, you acknowledge that you have read and understand our Cookie Policy , Privacy Statement and Terms & Conditions .

Maximum 6 courses for comparison!

Chat on WhatsApp

Courses selected for comparison