Usia Anak: Apakah Memberi Pengaruh Akademik?
September 11, 2019
Mutiara
Prestasi belajar merupakan gambaran keberhasilan murid dalam belajar.
Faktor yang berpengaruh terhadap prestasi belajar adalah gangguan kesehatan yang secara langsung dapat mempengaruhi proses belajar dan hasil belajar misalnya penyakit infeksi yang biasanya dapat menurunkan daya tahan tubuh dan menimbulkan rasa sakit dan rasa kurang nyaman sehingga dapat mengganggu proses belajar.
Kemampuan intelektual siswa sangat menentukan keberhasilan dalam proses prestasi.
Untuk mengetahui berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar maka diperlukannya evaluasi yang diperlukan untuk mengetahui prestasi yang diperoleh siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung.
Sehubungan dengan proses belajar kamus besar Psikologi Chaplin mendefinisikan prestasi (achivement) sebagai ” Suatu tuingkat khusus perolehan atau hasil keahlian dalam tingkat akademis yang dinilai guru-guru, lewat tes-tes yang dibakukan atau lewat kombinasi kedua hal tersebut”
Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar sangat bermacam-macam. Namun secara garis besar faktor-faktor tersebut dapat dikelompokkan menjadi 2 golongan, Yaitu :
- Faktor yang terdapat dari dalam diri siswa (faktor internal)
- ·Faktor yang terdapat dari luar diri siswa (faktor eksternal)
Lingkungan alam sekitar sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan pribadi anak, sebab dalam kehidupan sehari-hari anak akan lebih banyak bergaul dengan lingkungan dimana anak itu berada.
Kartono berpendapat Lingkungan masyarakat dapat menimbulkan kesukaran belajar anak, terutama anak-anak yang sebayanya.
Apabila anak-anak yang sebaya merupakan anak-anak yang rajin belajar, maka anak akan terangsang untuk mengikuti jejak mereka. Sebaliknya bila anak anak-anak nakal yang berkeliaran tiada menentukan anak pun dapat berpengaruh pula.
Lingkungan membentuk kepribadian anak, karena dalam pergaulan sehari-hari seorang anak akan menyesuaikan dirinya dengan kebiasaan-kebiasaan lingkungannya.
Prestasi belajar di sekolah sangat dipengaruhi oleh kemampuan umum kita yang diukur oleh IQ, IQ yang tinggi meramalkan sukses terhadap prestasi belajar. Namun IQ yang tinggi ternyata tidak menjamin sukses di masyarakat
Seorang secara genetis telah lahir dengan suatu organisme yang disebut inteligensi yang bersumber dari otaknya. Struktur otak telah ditentukan secara genetis, namun berfungsinya otak tersebut menjadi kemampuan umum yang disebut inteligensi, sangat dipengaruhi oleh interaksi dengan lingkungannya (Semiawan, C, 2017).
Pada kala bayi lahir ia telah dimodali 100 – 200 milyar sel otak dan siap memproseskan beberapa trilyun informasi.
Cara pengelolaan inteligensi sangat mempengaruhi kualitas manusianya, tetapi sayang perlakuan lingkungan dalam caranya tidak selalu menguntungkan perkembangan inteligensi yang berpangaruh terhadap kepribadian dan kualitas kehidupan manusia. Ternyata dari berbagai penelitian bahwa pada umumnya hanya kurang lebih 5% neuron otak berfungsi penuh.
Lingkungan pendidikan dan berbagai pusat pelatihan serta tempat kerja kita kini juga dipengaruhi oleh lingkungan global yang merupakan berbagai pengaruh eksternal dalam dinamika berbagai aspek kehidupan di dunia,
Lingkungan global yang mengandung pengertian tereksposnya kita oleh kehidupan komunitas global menuntut adaptasi masyarakat kita pada kondisi global dan pada gilirannya menuntut adaptasi individu untuk bisa bertahan di masyarakat di mana ia hidup.
Interface antar berbagai stimulus lingkungan melalui interaksi untuk mewujudkan aktualitasasi diri individu secara optimal dalam masyarakat di mana ia hidup dan juga aktualisasi daerah pada masyarakat yang lebih luas, nasional maupun global, inilah yang harus menjadi perhatian pengelola ataupun atasan atas perlakuan subjek SDM, dalam hal kita, para guru dalam perlakuannya terhadap peserta didik. Interaksi yang terjadi dalam perilaku anak-anak kita.
Namun secara reciprocal (timbal balik) perlakuan yang diterjadikan adalah cermin kehidupan masyarakat di mana ia hidup.
Menghadapi era global di masa yang akan datang, diharapkan kesadaran tentang reformasi pendidikan memenuhi kondisi masa depan yang dipersyaratkan (necessary condition to be fulfilled).
Kurun waktu milenium ke 3 dari proses kehidupan manusia sudah berjalan, dan abad ke-21 serta abad ke-22 ini bukan saja merupakan abad-abad baru, melainkan juga peradaban baru. Hal ini dikarenakan betapapun mengalami krisis moneter, Indonesia akan terkena juga oleh restrukturisasi global dunia yang sedang berlangsung.
Restrukturisasi dunia, yang terutama ditandai oleh berbagai perubahan dalam bidang ekonomi, sosial, politik dan aspek kehidupan lain, mempengaruhi setiap insan manusia, laki, perempuan, anak di negara berkembang maupun di negara maju, tidak terkecuali negara Indonesia, dan terutama berdampak terhadap orientasi pendidikan.
Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar ,merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar.
Sehubungan dengan proses belajar kamus besar Psikologi Chaplin mendefinisikan prestasi (achievement) sebagai ”Suatu tingkat khusus perolehan atau hasil keahlian dalam tingkat akademis yang dinilai guru-guru, lewat tes-tes yang dibakukan atau lewat kombinasi kedua hal tersebut”.
Kickstart your education in Malaysia
We'll help you find and apply for your dream university
You might be interested in...
- 8 Pekerjaan Anti-Stres Tapi Bergaji Tinggi
- 10 Jurusan Yang Peminatnya Semakin Tinggi di 2020
- Jurusan Mana Yang Punya ROI Tertinggi?
- S2: Jalan Pintas Untuk Gaji Yang Lebih Tinggi?
- Inilah Bagaimana Nilai Kuliah Mempengaruhi Gajimu
- Hemat Biaya Hidup Sekalian Menjaga Lingkungan Untuk Mahasiswa
- Langkah Mencapai Finansial Independen Setelah Lulus
- 7 Kartu Kredit Terbaik Bagi Mahasiswa 2020
- Kartu Kredit Bagi Calon Mahasiswa, Ide Yang Baik?
- Efek Gelar Sarjana Pada Gajimu